Sabtu, 22 Desember 2007

Etika

Memilih Lingkungan Yang Baik

Dani Kurniawan

Dalam pandangan aliran psikologi yaitu Behaviorisme menyebutkan manusia adalah : sebagai makhluk hidup yang di gerakan oleh lingkungan dimana ia tinggal . Secara sederhana ternyata tindakan, perilaku, sifat dan pemikiran manusia sangat di pengaruhi oleh lingkungannya. Walaupun pengaruh itu besar atau kecil itu tergantung manusia sendiri.

Karena begitu besarnya pengaruh lingkungan terhadap diri manusia maka setiap manusia harus berhati-hati dalam memilihi lingkungan. Secara umum lingkungan itu di bagi dua yaitu lingkungan yang baik (biah khasanah) dan lingkungan yang buruk (biah dholalah). Hal ini pun mempunyai korelasi dengan salah satu hadist Nabi Muhammad SAW yaitu :”Apabila kamu mempunyai sahabat pandai besi maka kamu akan terkena angusnya (baca :kotoran hitam dari asap pembakaran) sedangkan apabila kamu memepunyai sahabat pedagang parfum maka dirimu akan terkena bau harumanya “(Al-hadist).

Adapun contohnya adalah : kita berada di lingkungan komunitas yang tidak sholat kemudian terdengar suara azan dan kita akan segera melakukan sholat, tentu rasanya berat sekali untuk menjalankan sholat karena orang-orang di sekitar kita belum mengerjakan sholat. Begitu pula sebaliknya apabila kita dilingkungan orang yang rajin menajalankan sholat. Selanjutnya terdengar suara azan maka rasanya ringan sekali untuk menunaikan sholat. Walaupun diri kita agak malas maka akhirnya tidak malas karena mendapat nasehat.

Padahal di dalam hidup ini kita oleh Allah untuk selalu taat terhadap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sesuai dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an yaitu:

52. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan[1046].(QS Annur 52)

1046] yang dimaksud dengan takut kepada Allah ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang Telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan takwa ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.

Untuk menjadi hamba yang taat atau solih maka harus di dukung oleh perangkat yang memadai.. Misalnya : semangat, ilmu, guru, perbuatan dan lingkungan dan ke lima unsur harus berjalan secara bersama-sama tidak boleh hanya sepotong-potong karena nanti kurang sempurna. Untuk menjadi hamba yang solih maka kita harus bergaul dengan orang yang solih. Seperti dalam penggalan lagu yang tidak asing bagi terlinga kita yaitu Tombo Ati (Obat hati) yang berbunyi :” Wong kang solih kumpulano”

Lagu ini memberi pesan kepada kita, apabila ingin menjadi orang baik maka harus hidup di lingkungan baik( kompleks masjid). Dan sangat mustahil apabila kita ingin menjadi orang baik namun hidup kita sehari-hari berada di lingkungan maksiat (judi, narkoba, zina. Untuk itulah salah satu bentuk menjaga diri kita agar terhindar dari perbuatan maksiat maka harus membiasakan diri berada di lingkungan yang baik (masjid, pesantren, ustadz dll.)

Tidak ada komentar: