Jumat, 21 Desember 2007

Pemanasan Global


Memusuhi Lingkungan Alam menuai Bencana

Kiamat Telah Dekat, judul sinetron religi tersebut mungkin akan segera menjadi kenyataan. Sebab bumi sebagai tempat kita tinggal selalu dirundung bencana, seperti : banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin topan, kekeringan. Akibat bencana itu meluluh lantahkan kehidupan masyarakat. Banyak rumah hancur, listrik mati, jembatan putus, jalan rusak, harta benda hilang, jatuh korban jiwa.
Sumber dari segala bencana di atas adalah pemanasan global atau global warming. Kini pemanasan global sudah menjadi permasalahan internasional, sehingga untuk mengatasinya membutuhkan kerjasama masyarakat dunia. Bentuk perhatian terhadap persoalan global warming, belum lama ini diselenggarakan konferensi perubahan iklim atau UNCCC (United Nation Climate Change Conference) dari tanggal 4 sampai 13 Desember di Bali.
Sayangnya konferensi itu belum mampu membuahkan hasil yang maksimal, untuk penanggulangan pemanasn global. Perjanjian pengurangan gas emisi sempat berjalan buntu karena Amerika Serikat tidak mau menandatangai kesepakatan itu. Negri Paman Sam tidak setuju dengan pengurangan gas emisi dari dua puluh persen hingga dua puluh lima persen. Terhitung mulai tahun 2015 sampai 20.50
Walaupun akhirnya Amerika Serikat menyetujui perjanjian itu. Namun pasal yang mengatur pengurangan gas emisi dari dua puluh persen hingga dua puluh lima persen harus dihilangkan. Karena Amerika Serikat adalah negara penyumbang gas emisi terbesar. Gas Emisi ialah gas penyebab terjadinya pemanasan global yang terdiri dari karbondioksida, mentana.
Gas berbahaya tersebut diproduksi dari proses industrialisasi (asap pabrik, kendaraan) terus melaju tanpa memperhatikan lingkungan hidup. Sementara penyaring karbondioksida yaitu hutan semakin habis, diganti dengan gedung pencakar langit pabrik, mall, perkantoran. Apabila laju karbondioksida, mentana sering disebut gas rumah kaca sulit dikendalikan, maka akan menutup ruangan di bumi. Sehingga panas matahari yang masuk ke bumi menjadi tertahan gas rumah kaca. Wajarlah apabila suhu di bumi terus meningkat itulah yang disebut dengan pemanasan global.
Ketika suhu panas di bumi terus meningkat maka akan mempengaruhi kondisi lingkungan alam. Dampak yang mengerikan adalah mencairnya es kutub selatan dan utara, sehingga menimbulkan naiknya air laut. Para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21. Karena tingginya air laut menyebabkan daratan tenggelam. Maka punahlah kehidupan makluk hidup
Agar tidak mengalami kejadian yang mengerikan, seperti dalam film The Day of Tomorrow. Sebaiknyalah kita belajar mencintai alam, bukannya memusuhinya. Sebab kita jualah yang akan menerima badai bencana
Dani Kurniawan

Tidak ada komentar: