Sabtu, 12 Januari 2008

Trik Masuk Media Cetak

Kiat Jitu Menembus Media Massa
Oleh Dani Kurniawan


             Menulis merupakan salah satu aktifitas yang menantang dan membawa keuntugan. Karena kita dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas serta keahlian dalam penulisannya. Sedangkan kentungan yang didapat yakni menjadi popular dan mendapatkan honorarium. Dari tulisan kita yang dimuat oleh media cetak (koran, majalah, bulletin). Akan tetapi untuk bisa berhasil membutuhkan keuletan dan strategi jitu.
            Selanjutnya timbul sebuah pertanyaan, bahwa puluhan naskah tulisan sudah dikirim ke media cetak, tetapi mengapa juga belum dimuat?Kondisi semacam ini mudah sekali mematahkan semangat kita untuk menulis. Jawabannya ada dua macam yakni mungkin hasil tulisannya kurang baik atau ketidakfahaman kita terhadap media yang dituju.
Nah, pada kesempatan ini kita akan mengupas mengenai kiat jitu menembus media massa. Selanjutnya akan memberikan arahan bagi diri kita dalam melakukan pengiriman naskah ke media cetak,,sehingga jangan asal mengirim. Untuk jelasnya bisa kita lihat berikut ini :

1.Fahami Visi dan Misi M
edia


Setiap media pasti mempunyai visi, misinya maka fahamilah secara detail. Isi visi dan misi merupakan tujuan atau idealisme suatu media, sehingga mengapa media ini diterbitkan Oleh sebab itu kita jangan menyepelekan akan hal ini, walaupun sederhana namun begitu penting.

2.Kenali Siapa Penerbitnya.




Setiap media pasti ada penerbitnya sebagai pihak penanggung jawab, bisa berupa yayasan, lembaga atau organisasi. Nah kita dapat melihat induk penerbitnya itu bergerak dalam bidang apa. Tentu tulisan yang akan yang akan dimuat adalah tulisan yang mendukung terhadap apa yang diperjuangkan oleh sang penerbit. Misalnya majalah Suara Muhammadiyah penerbitnya persyarikatan Muhammadiyah. Tentu tulisan yang akan dimuat ialah tulisan yang mendukung gerakan Muhammadiyah


3.Kenali Rubrik Yang Bisa di Tembus.


Media cetak berisi lembaran-lemabaran rubrik yang di dalamnya memuat sebuah tulisan. Dengan adanya rubrik itu akan mempermudah pembaca dalam membaca sebuah berita. Semisal, rubrik kesehatan biasanya memuat tulisan yang isinya mengenai dunia kesehatan. Nah,secara umum media cetak (koran, majalah atau bulletin) mempunyai dua rubrik yaitu rubrik dalam dan rubrik luar.
Rubrik dalam yaitu sebuah rubrik yang isi tulisannya hanya boleh diisi oleh orang dalam media tersebut baik itu wartawan atau redaksinya. Sedangkan rubrik luar yakni sebuah rubrik yang isi tulisannya diperuntukan orang luar. Khusus surat kabar, untuk rubrik tajuk rencana hanya boleh ditulis oleh orang dalam. Sedangkan rubrik yang boleh ditulis oleh orang luar yaitu opini dan surat pembaca, siapa pun boleh mengisinya
Sesungguhnya masih banyak lagi rubrik yang boleh ditulis oleh orang luar apalagi sebuah majalah. Oleh sebab itu kita sebagai penulis lebih serius dan teliti dalam mengenali rubrik suatu media cetak. Jangan sampai kita mengirimkan tulisan ke rubrik dalam, maka tak bakal dimuat.

4.Fahami Gaya Bahasa.


Dalam penggunaan gaya bahasa, setiap media cetak pasti mempunyai cirri khas tersendiri. Berfungsi sebagai pembeda antara media satu dengan media lainnya dan untuk menyesuaikan segmennya. Paling tidak ada tiga gaya bahasa yang sedang berkembang, sering dipakai media massa yaitu ilmiah, formal dan ngepop. Gaya bahasa ilmiah ditujukan untuk kalangan akademisi (dosen, guru dan mahasiswa) bentuknya seperti jurnal ilmiah atau majalah kampus. Gaya bahasa formal segmenya untuk untuk orang dewasa hingga orang tua bentuknya seperti surat kabar (Kompas, Jawa Pos, Republika)
Sedangkan gaya bahasa ngepop ditujukan untuk kalangan remaja, berupa penggunaan bahasa yang sedang ngetrend di kalangan remaja bentuknya berupa majalah atau bulletin. Nah catatan bagi kita adalah dalam mengirim sebuah karya tulisan maka gaya bahasa harus menyesuaikan dengan madzab gaya bahasa yang dianut oleh media tersebut.

5.Perhatikan Syarat Kiriman Tulisan dari Luar
Dalam media cetak pasti terdapat mazed, yang memuat syarat-syarat tulisan yang boleh dikirim. Seperti jumlah halaman (minimal-maksimal) tulisan yang boleh dikirim, bentuk pengetikan (spasi, format dan jenis hurufnya), jenis kertasnya, cara pengiriman naskah via pos, email, pernyataan keaslian naskah dan identitas penulis (foto copy KTM, STM, KTM dll)
Naskah anda harus memenuhi syarat-syarat diatas, walaupun naskah anda bagus lantaran tidak memenuhi persyaratannya. Maka kemungkinan besar tidak akan dimuat. Oleh sebab itu jangan disepelekan.

6.Konfirmasi ke Media
Setelah anda mengirimkan naskahnya, sebaiknya kita konfirmasi ke pihak redaksi untuk menanyakan apakah naskah kita sudah sampai dan akan dimuat tidak. Dengan cara semacam ini akan menjalin hubungan harmonis antara penulis dengan redaktur dan akan menghilangkan rasa penasaran diri kita, apakah naskahnya akan dimuat atau tidak. Metode seperti ini harus diintensifkan, sebab diri kita akan dikenal pihak redaksi, kadang mendapatkan banyak masukan terhadap hasil tulisan kita dan kemungkinan besar naskah akan dimuat.
Demikan sekilas pemaparan singkat mengenai kiat jitu menembus media massa. Semoga akan banyak membantu diri kita dan menjadi acauan dasar dalam mengirimkan sebuah naskah. Jangan pernah bosan atau menyerah untuk mengirimkan sebuah tulisan. Karena pintu kesuksesan semakin dekat. Suer deh !

Tidak ada komentar: